ROOMBOLA-Hasil Final Liga Europa: Atalanta Jadi Juara Usai Kalahkan Bayer Leverkusen 3-0
Atalanta menjadi juara Liga Europa musim ini setelah mengalahkan Bayer Leverkusen 3-0 di final yang berlangsung di Stadion Aviva, Dublin, Irlandia, Kamis dinihari WIB, 23 Mei 2024. Dalam laga ini, Ademola Lookman mencetak hattrick.
Saya teringat akan ayah saya yang mendukung Atalanta sejak ia berusia lima tahun dan belum pernah melihat mereka menang, jadi sekarang ini lebih untuknya dan semua orang, untuk Bergamo.”
Beberapa orang menyalakan suar dan kembang api yang menerangi malam di alun-alun kota.
“Perasaan saya tidak dapat digambarkan! Saya tidak menyangka Atalanta akan menang. Ini sangat indah,” ujar salah satu pendukung, Paola Maranghezzi.
Akhiri Packelik 25 Tahun
Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini, merasa bangga bisa membawa trofi Liga Europa ke Italia setelah 25 tahun. Mereka menjadi klub Italia pertama yang memenangkan kompetisi ini sejak Parma pada tahun 1999, saat kompetisi ini masih bernama UEFA Cup.
“Sangat membanggakan bagi seluruh Italia, karena ini adalah trofi terkutuk, meskipun hanya Inter dan Roma yang mencapai final dalam 25 tahun terakhir dan kalah,” kata Gasperini kepada wartawan.
Memenanginnya bersama Atalanta mungkin merupakan salah satu dongeng dalam sepak bola yang sangat jarang terjadi dan hal itu menunjukkan bahwa masih ada ruang untuk meritokrasi dalam sepak bola.”
“Masih ada ruang untuk ide-ide, dan itu tidak hanya tentang angka-angka dan liga super (klub).”
Berkah bagi Bergamo
Klub yang didirikan pada tahun 1907 ini, memiliki sejarah panjang dan kaya yang terkait dengan kota Bergamo di Italia utara. Pada tahun 2020, Bergamo menjadi pusat pandemi COVID-19.
Parahnya wabah ini menyebabkan tingkat kematian naik lima kali lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Hal itu juga mendatangkan malapetaka bagi perekonomiannya.
Ketika ditanya apa arti gelar juara Atalanta bagi masyarakat Bergamo setelah menghadapi tantangan pandemi, Gasperini mengatakan, “Sulit untuk menghapus ketakutan tertentu meskipun beberapa tahun telah berlalu. Itu adalah saat-saat yang sangat menyakitkan.”
"Orang-orang Bergamo selalu siap untuk bereaksi bahkan ketika keadaan menjadi sulit. Tentu saja, kami tidak akan bisa menghilangkan semua rasa sakit itu, tetapi saya pikir kami telah berhasil memberikan senyuman di wajah orang-orang Bergamo. Ademola Lookman menjadi bintang di final Liga Europa 2023-2024. Ia memborong tiga gol untuk mengantarkan Atalanta menjadi juara Meski tampil cukup baik dengan catatan total 42 penampilan dan delapan gol di semua kompetisi, nyatanya Leicester enggan merekrutnya secara penuh. Untunglah di saat yang tepat, pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini yang ingin membentuk tim dengan semangat muda, bergerak cepat mendatangkan Lookman yang saat itu masih berusia 24 tahun ke La Dea.
Leverkusen yang digadang-gadang akan meraih tiga trofi pada musim ini setelah mampu mengamankan gelar juara Liga Jerman perdananya tanpa menelan satu kekalahan pun, seolah dibuat tidak berdaya oleh Atalanta dan Lookman. Pemain internasional Nigeria itu bak hantu yang terus-menerus mengancam gawang Leverkusen pada final di Dublin.
Lookman telah menjelma dari pemain spesialis pinjaman menjadi bintang.
Sebagai orang Nigeria kelahiran Inggris, Lookman merupakan bocah kesepian di negeri orang. Dalam berbagai wawancara, ia kerap menceritakan bahwa dirinya berusaha sebanyak mungkin berkomunikasi dengan keluarga dan kerabatnya melalui berbagai saluran komunikasi, sebab ia kesepian di Bergamo.
Sebenarnya Lookman bukan sosok yang asing dengan pengalaman merantau ke negeri orang. Sebelum berseragam Atalanta, ia sudah pernah membela klub Jerman RB Leipzig pada 2019 sebelum kemudian dipinjamkan ke klub negaranya sendiri, Fulham dan Leicester.
Meski mengalami kesepian di luar lapangan, cerita berbeda tersaji di dalam lapangan. Lookman yang kerap berada di luar zona nyaman, justru terlihat mampu meletakkan fokus sepenuhnya di dalam permainannya.
Profil Ademola Lookman, Pemain Terbaik Final Liga Europa 2023-2024 saat Atalanta Menjadi Juara
Dari London ke Leipzig
Lahir dan besar di London, Lookman segera mencuri perhatian klub-klub setempat. Adalah Charlton Athletic yang bergerak cepat untuk merekrutnya masuk akademi, dan di sana juga Lookman melewati jenjang tim U-18 dan U-21, sebelum masuk ke tim utama Charlton pada musim 2015.
Lookman muda kemudian mencatatkan 45 penampilan untuk Charlton, dengan sumbangan sepuluh gol dan lima assist selama dua tahun di klub itu. Ketajamannya kemudian membuat dirinya dilirik oleh klub yang lebih besar asal Liverpool, Everton.
Everton kemudian menggaetnya pada 2017. Sayangnya gonta-ganti manajer membuat Lookman kesulitan mendapatkan kesempatan bermain. Ia lantas dipinjamkan ke Leipzig, untuk mendapatkan lebih banyak menit bermain demi pengembangan kariernya.
Sebagai pemain pinjaman di Leipzig, Lookman sebenarnya tidak banyak dimainkan, tetapi saat dimainkan, Lookman memperlihatkan potensi dan ketajamannya. Ia mengoleksi lima gol dari 11 pertandingan Liga Jerman, Lookman bahkan mencetak gol pada debutnya saat Leipzig menang di markas Borrusia Moenchengladbach.
Leipzig kemudian terpukau dengan penampilan Lookman. Maka pada musim panas 2019, mereka merekrut Lookman secara permanen dengan transfer senilai 22,5 juta euro.
Sayangnya di Leipzig saat itu bercokol nama-nama besar lain seperti Timo Werner, Yussuf Poulsen, Patrik Schick, dan Christopher Nkunku. Terlebih dengan kondisi pelatih Julian Nagelsmann yang suka menggunakan formasi 3-5-2, maka Lookman pun kesulitan mendapatkan menit bermain seperti yang ia dambakan.
Demi menyelamatkan kariernya, Lookman pun rela dipinjamkan kembali ke Inggris, yakni ke Fulham pada musim panas 2020.
Di Fulham, Lookman kesulitan memikul tim itu untuk bertahan di strata teratas Inggris. Ia hanya mencetak empat gol dari 34 penampilan, dan pada akhir musim, Fulham hanya berada di posisi ke-18 sehingga harus terdegradasi ke divisi Championship.
Sekembalinya dari masa peminjaman, nama Nkunku sedang bersinar di Leipzig. Perekrutan Dani Olmo dan Dominik Szoboszlai untuk mempertajam lini depan, membuat peluang Lookman untuk bermain reguler semakin tipis. Ia pun kembali dipinjamkan ke Inggris, kali ini ke Leicester pada Agustus 2021.
Performa Leicester lebih baik daripada Fulham. Lookman pun memiliki catatan yang lebih baik dengan total mengoleksi delapan gol serta menjadi salah satu andalan pelatih Brendan Rodgers. Tetapi masalah finansial yang melilit Leicester, membuat Lookman pada akhir musim 2021-2022 kembali ke Leipzig.
Atalanta rumah yang nyaman
Di Leipzig, ia tidak lagi diinginkan. Pada saat yang tepat, tibalah tawaran transfer dari Atalanta. Saat itu Atalanta sedang berada dalam fase transisi, ketika Gian Piero Gasperini berusaha membentuk tim baru, dan Lookman dianggapnya sebagai sosok yang dapat membawa klub asuhannya ke arah yang tepat.
Keputusan itu berbuah manis. Lookman yang kerap beroperasi di sisi kanan untuk menjalankan peran penyerang pendukung, kerap menjadi ancaman bagi pertahanan tim-tim lawan. Pergerakan agresif dan kecepatannya membuat dirinya menjadi predator bagi lawan.
Puncaknya terjadi di Stadion Dublin Arena, Irlandia, pada Kamis dini hari WIB. Lookman mengukir trigol ke gawang Atalanta yang dikawal kiper Matej Kovar pada final Liga Europa, sekaligus mengakhiri puasa gelar selama 61 tahun bagi klub asal Bergamo itu.
Atalanta telah menjadi rumah yang nyaman bagi Lookman, sebagai imbalannya sang pemain pun membayarnya dengan raihan trofi bergengsi bagi La Dea.
Berita bola selengkapnya cek di : https://roombola.com/
Prediksi Atalanta vs Bayer Leverkusen Final Liga Europa 2024
Jadwal Lengkap Timnas di Piala ASEAN 2024